Peningkatan solidaritas dan pembentukan karakter anak bisa diawali dari hal-hal sederhana. Salah satunya dengan latihan berkurban, seperti yang di lakukan SD Muhammadiyah Karangwaru Yogyakarta dengan menyembelih 1 ekor sapi dan 6 ekor kambing. Selanjutnya daging kurban tersebut dibagikan kepada 180 warga masyarakat Karangwaru dan Jatimulyo.

“Lewat kegiatan ini kami ingin menanamkan pentingnya semangat berkurban sekaligus sebagai bentuk kepedulian sosial sekolah pada lingkungan masyarakat sekitar. Adapun untuk memudahkan pendistribusian, kami sengaja melibatkan aparat setempat. Mudah-mudahan saja dengan kegiatan ini, solidaritas siswa bisa meningkat,” kata Kepala SD Muhammadiyah Karangwaru, M. Slamet Riyanto, M.Pd didampingi Ketua Panitia, Mujaddiyah, S.Pd.I disela-sela pembagian daging hewan kurban di halaman sekolahnya.

Bp. Slamet mengungkapkan, tantangan dunia pendidikan yang cukup kompleks menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah. Karena selain membekali siswa dengan kemampuan akademik, sekolah juga dituntut mengajarkan pendidikan karakter yang baik kepada siswa. Salah satunya dengan kerelaan dan keikhlasan dalam berkurban.

Mungkin bagi sebagian anggota masyarakat cara itu dianggap terlalu sederhana, padahal cukup efektif dalam mengajarkan pendidikan karakter. “Kepedulian sosial sekolah terhadap sesama ini sudah rutin dilaksanakan sejak dulu, diantaranya lewat penggalangan dana untuk korban bencana diberbagai wilayah Indonesia bahkan Internasional antara lain penggalangan dana untuk pengungsi Rohingya dan juga untuk pengungsi di daerah konflik Timur Tengah” penuturan Kepala SD Muhammadiyah Karangwaru, M. Slamet Riyanto, M.Pd