Alat musik gamelan merupakan alat musik asli dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang harus dilestarikan. Salah satu contoh alat musik gamelan yaitu Saron. Melalui program penerapan teknologi tepat guna yang dilakukan oleh Direktorat Pengabdian Universitas Gadjah Mada telah membuat Saron Elektronis. Saron elektronis ini dibuat oleh tim yang terdiri dari Maun Budiyanto, ST. MT, Dr. Prapto Nugroho, dan Fadhil Fajeri. Bpk Maun menjelaskan, “Saron elektronis ini dibuat dengan bentuk yang menyerupai bentuk aslinya, sehingga tidak menghilangkan ciri khas alat musik gamelan saron. Bedanya kalau saron aslinya menggunakan bilah dari bahan besi yang dipukul kemudian dapat menghasilkan nada, sedangkan saron elektronis menggunakan bilah yang dihubungkan dengan rangkaian elektronis, saat bilah dipukul memberikan sinyal ke rangkaian elektronis yang kemudian diolah dalam embedeb system, hasil olahan tersebut menghasilkan suara saron. Suara saron elektronis ini sama dengan suara saron aslinya”. Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Karangwaru, Bapak M. Slamet Riyanto, M.Pd., menjelaskan bahwa saron elektronis ini akan digunakan sebagai alat pendukung ekstra kurikuler di SD Muhammadiyah Karangwaru.

Bpk Slamet menambahkan, SD Muhammadiyah Karangwaru memiliki komitmen yang tinggi dalam hal pengembangan dan penerapan IPTEK. Salah satunya adalah robotik. Beberapa kejuaraan telah diraih oleh tim robotik SD Muhammadiyah Karangwaru. Dengan adanya saron ini, maka lebih meningkatkan penerapan IPTEK di SD Muh. Karangwaru. Bpk Slamet menambahkan, Kami secara khusus mengucapkan terima kasih kepada tim dan juga kepada UGM atas kesempatan yang diberikan, semoga kerjasama ke depannya dapat ditingkatkan sehingga hasil IPTEK dari UGM dapat lebih diterapkan khususnya dalam menunjang dan menguatkan pembelajaran di Sekolah Dasar.